Mengapa Lirik Lagu Aisyah Gubahan Mr Bee Perlu Diubah


Mengapa Lirik Lagu Aisyah Gubahan Mr Bee Perlu Diubah :
Sebuah Perbandingan Tekstual




Lagu Aisyah gubahan Mr Bee yang dinyanyikan Syakir Daulay makin dikenal luas, terutama pada kanal media berbagi video youtube. Lirik lagu yang ringan dan mudah dingat serta pembawaan penyanyinya yang baik, seakan membuat siapa saja yang mendengarkannya menjadi terbawa perasaan (baper). Bagaimana tidak ? Sosok Siti Aisyah R.A dalam lagu tersebut digambakan sebagai sosok perempuan yang begitu sempurna sehingga membuat banyak pendengarnya semakin mengagumi sosok isteri rasulullah tersebut.
Namun diantara banyaknya orang yang mengagumi lagu tersebut, muncul berbagai pro dan kontra. Salah satu ulama pengasuh pondok pesantren Al-Bahja, Buya Yahya menilai bahwa membicarakan nabi dan istri-istrinya dengan sifat jasad (fisik) bukan satu tindakan yang bagus. Meskipun pada dasarnya setiap bait yang dinyanyikan dalam lagu tersebut ada dasar dalil shahihnya, namun membicarkan luas masalah fisik istri-istri nabi menurutnya masih dianggap kurang pantas. Buya Yahya kemudian menyarankan untuk menganti lirik lagu tersebut agar menjadi lebih pantas didengar. Tidak lama setelah itu, atas anjuran Buya Yahya Yusuf Subhan, merilis lagu Aisyah dengan lirik yang sudah diubah syairnya.
Banyak diantara kita yang bertanya-tanya mengapa lagu Aisyah harus diubah liriknya ? Pada bagian mana yang dirasa tidak pantas untuk dinyanyikan? Berikut sarjana sastra akan menguapas habis kedua lagu tersebut melalui perbandingan tekstual.
Dengan menitik beratkan pada makna kata jasadia atau yang saya sederhanakan menjadi kata sifat (Adjektiv) terutama yang berkaitan dengan fisik, maka kita akan dapat menemukan beberapa kata yang diangap tidak pantas tersebut. Lirik lagu sebelah kanan merupakan lirik lagu yang dinyayikan Syakir Daulay dan lirik lagu sebelah kiri merupakan lirik lagu yang dinyayikan Yusuf Subhan.
              Mulia indah cantik berseri                                  Mulia berani lembut hati
             Kulit putih bersih merah dipipimu                     Amat cerdas ilmu seluas samudera
            Dia aisyah putri abu bakar                                  Yaa sayyidah putri abu bakar
            Istri Rasullallah                                                      Istri Rasullallah
              
Dari penggalan syair tersebut di bait pertama dan kedua hampir semua kata adjektiv merujuk pada kata  sifat fisik. Kata sifat mulia dan indah mungkin masih bisa ditolelir karena tidak berhubungan langsung dengan fisik namun kata adjektiv seperti cantik, kulit putih bersih dan merah dipipimu jelas merupakan kata sifat yang berkaitan dengan fisik.
 Sebagai alternatif dilagu kedua digunakan kata ‘berani’ ‘lembut hati’ ‘amat cerdas’ dan ‘ilmu seluas samudera’ yang jauh dari kata adjetif fisik.
Sungguh sweet nabi mencintamu                     Sungguh nabi memulyakanmu
Hingga nabi minum di bekas bibirmu             Hingga nabi minum dibekas gelasmu
Bila dia marah, nabi kan bermanja                 Bila marah nabi kan memanja
Mencubit hidungnya                                         Sejukkan hatinya

Pada bait kedua lagu ini kita kembali menumukan kata adjektiv fisik yaitu ‘bibir’ dan ‘hidung’
yang kemudian di lagu kedua diganti menjadi ‘gelas’ ‘sejukkan hatinya’.  Selain memang menunjukkan makna adjektif sifat kata ‘bibir’ utamanya juga didahului dengan kata ‘bekas bibir’ tentu akan menimbulkan makna konotasi yang negatif. Begitu juga dengan kata ‘mencubit hidung’ 
 Aisyah                                                                     Ummana   
Romantisnya cintamu dengan nabi                  Sunggu terpuji akhlakmu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari      Dengan baginda bunda slalu berseri-seri
Selalu bersama hingga ujung nyawa                 Selalu bersama hingga ujung nyawa
Kau disamping rosulullah                                     Kau disamping rosulullah

Di bait ketiga kita tidak lagi menemukan kata adjektif yang berhubungan dengan fisik, namun demikian beberapa kata memiliki makna konotasi negatif dan dipandang perlu untuk diubah pada lagu kedua. Perubahan pesona ketiga nama ‘Aisyah’ diganti dengan ‘Ummana’ yang berarti bunda. Pengantian pesona ini darasa perlu untuk menunjukkan rasa penggormatan kepada sosok dalam lagu ketimbang menggunakan pesona nama ‘Aisyah’ pesona jenis lebih cocok digukanan untuk teman sebaya.
Pengantian kata sifat ‘romantis’ juga perlu diganti sebab makna mula kata romantis itu sendiri juga mengandung makna konotasi negative. Kata romantis berasal dari kata Roman Picisan yang bermakna murahan. Satu istilah yang digunakan pada era 80 an untuk menyebut karya bergenre romansa karena hanya dianggap menampilkan kisah hidup yang berlebih-lebihan.
Pengantian kata sebab konotasi yang negatif juga digunakan dalam kata verba ‘main lari-lari’ dengan kata verba ‘selalu berseri-seri’. Hal yang nampak ketika mendengar kata berlari-lari adalah adegan berkejar-kejaran seperti pada sinetron atau film india. Hal ini mungkin saja membuat beberapa kalangan akan menanggap kata ini menimbulkan makna konotasi negatif meskipun sebenarnya dalam konteks liriknya sang penulis mencoba untuk mengambarkan bahwa sebenarnya kehidupan sang tokoh layaknya manusia pada umumnya yang juga melakukan aktivitas-aktivitas kecil tersebut kepada pasangannya.
Sungguh sweet nabi mencintamu             Sungguh sweet nabi memulyakanmu
Bila lelah nabi baring dijilbabmu               Wanita surga yg nampak didunia
Seketika kau pula bermanja                       Amat suci cinta dan kasihnya
Mengikat rambutnya                                   Pada rasulllah

Berbeda dengan kasus sebelumnya pada bait ke lima, perubahan tidak hanya pada segi kata atau kelas kata melainkan pada struktur kalimatnya. Agar tidak terjebak pada makna kata cinta yang sering kali fana maka kata cinta diubah menjadi kata yang lebih tinggi maknanya yakni ‘memulyakannya’. Meskipun tidak mengandung kata adjektif fisik kata ‘berbaring di jibabmu’ dan ‘mengikat rambutnya’ tetap diganti guna menghindari pemunculan makna fisik yang sudah dijelaskan di atas. Terlebih kata jilbab dan rambut yang tak lain adalah aurat perempuan dirasa tidak pantas untuk disematkan.
Analisis perbandingan dua lirik lagu di atas adalah dalam rangka mengetahui beberapa kata yang dianggat tidak pantas karena memunculkan makna fisik dan konotasi yang negatif. Tentu saja setiap orang akan mempunyai pandangan berbeda tentang penafsiran kedua lirik lagu di atas berdasarkan kacamata masing-masing. Kesimpulan finalnya tentu diserahkan sepenuhnya kepada pembaca.
Terakhir yang perlu kita ingat, membahas sesuatu yang sensitif seperti agama dan kepercayaan memang sepatutnyalah untuk berhati-hati. Oleh karena itu, penggunaan diksi dan makna konotasi yang tetap perlu untuk diperhatikan.


Mengapa Lirik Lagu Aisyah Gubahan Mr Bee Perlu Diubah Mengapa Lirik Lagu Aisyah Gubahan Mr Bee Perlu Diubah Reviewed by Sarjana Sastra on 05:35 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.