Intip Dunia FTV dan Sinetron Indonesia lewat Series Drama Ratu Drama
Poster Series Drama Ratu Drama: Sumber Video.com |
Apa sih satu
kata yang bakal nancep dipikiran kalian ketika mendengar kata FTV dan Sinetron
Indonesia? Lebay? Kocak? atau premis cerita yang diulang-ulang? Seakan ceritanya
hanya berkutat pada kisah perselingkuhan, azab, atau percintaan klasik yang
mempertemukan si miskin dan konglomerat. Basi. Menaiknya jumlah penonton film
lokal dan makin banyaknya platfom penyedia layanan film series berbayar beberapa
tahun terakhir ini mengidentifikasikan bahwa genre yang pernah ngetop di era 90
an ini sudah mulai ditinggalkan. Setidaknya pada film dan series berbayar
penonton bisa menikmati jalan cerita dan sinematografi yang lebih manusiawi.
Pembenahan dan
kritik pada genre tayangan ini perlu untuk dilayangkan, dan tidak ada kritik
terbaik melainkan dengan membalasnya dengan cara dan di tempat yang sama (membuat
karya tandingan berisi evaluasi yang harus diperhatikan). Semangat inilah yang
diusung series Drama Ratu Drama yang mulai tayang di platfom berbayar 25
September lalu. Aco Tenriyangeli, sang sutradara setidaknya berusaha untuk merangkum
isu-isu dunia per-sinetronan Indonesia baik yang in camera atau out
of camera.
Series Drama Ratu Drama menceritakan tentang proses produksi sebuah sinetron berjudul Kau Hilang Ku Healing dengan segala problematikanya. Perlu diketahui pula series ini mengusung konsep adegan dalam adegan. Artinya dalam adegan film yang asli tedapat adegan film dalam cerita. Berikut penulis mencoba menjabarkan beberapa pesan kritik yang tertangkap melalui series ini.
Sindiran terhadap Lebay-nya Sinetron Indonesia
Salah satu scene paling khas dari sinetron Indonesia adalah pengambilan angle full face pemain yang over. Hal ini biasanya disi dengan emosi yang berlebiahan, mata dan alis yang sengaja digerak-gerakan, pemberian air mata palsu, atau backsound yang menggangu telinga. Alih-alih medukung suasana, scene ini justru jadi punch line paling sukses membuat perut penonton kram. Pesan ini dibawakan dengan baik dalam series ini melalui akting kocak pemeran utamanya Enzy Storia dan Rachel Amanda. Dalam batas-batas yang disadari dua aktris ini juga secara apik mampu menampilkan emosi berlebihan dalam sinetron (ketika berperan dalam judul Kau Hilang Ku Healing) dan emosi yang pas dalam film (ketika berperan dalam judul Drama Ratu Drama). Sehingga secara visual dan nalar penonton bisa membedakan dan menyimpulkan,“Kaya gIni loh adegan yang bener.”
Secara detail
dan rinci bahkan series ini menelanjangi habis sinetron-sinetron yang sering
seliweran di televisi dengan mengambil nama tokoh, jalan cerita, font yang digunakan
untuk bumper, teknik pengambilan gambar, bahkan backsound adegan yang biasanya
dipakai. Kalau penonton jeli, dengan mudah mereka akan dapat mengidentifikasi
sinetron-sinetron dari stasiun televisi mana saja yang dimaksud.
Bedakan Peran
dalam Film dan Sifat Asli Pemain
Dalam series
ini, tokoh Ijul yang diperankan oleh Enzy Storia digambarkan sebagai seorang
tokoh antagonis terkenal yang mewarisi darah antagonis ayahnya. Saking
seringnya berperan jahat orang-orang pun masih mengecapnya sebagai orang jahat,
bahkan saat di luar lokasi syuting. Ia kerap dijutekin, dimaki, dicubit,
dijambak dan ditampar sebagai sambutan fans, meskipun di kesehariannya ia ternyata
memilik perangai yang 180 derajat berbeda dengan tokoh yang diperankannya.
Sebagai anti tesis peran antogonis, dalam series ini dihadrikan pula tokoh
Amelie, aktris yang sering mendapatkan peran utama protagonis meskipun dalam
kehidupan kesehariannya ternyata justru tak pernah semenyenanngkan dalam peran.
Hal ini juga
berlaku di kehidupan sehari-hari kita. Banyak kita jumpa aktor/aktris antagonis
yang dikenal ramah dan suka nraktir bakso baik di lokasi syuting maupun di
lingkungan tempat tingal mereka, sebaliknya banyak kru film dan tetangga yang
keheranan menyaksikan perangai buruk dari aktor/aktris protagonis yang jadi
idola fans di luar sana. Inilah yang musti disadari para penikmat film maupun
drama sekalian bahwa peran dan karakter pemain bisa saya berbeda. Sebagaimana
kutipan dialog dalam series, “Jahat tidak selamanya jahat. Tidak apa menjadi
jahat asal tidak lupa berbuat baik.”
Kehidupan di
Balik Layar
Salah satu hal
menarik yang bisa disaksikan dalam series ini adalah melihat lebih dekat proses
pembuatan sinetron dalam sebuah karya series. Bahwasanya ada proses panjang dan
kerja keras orang-orang di balik layar. Kehidupan di balik layar inilah yang
sering luput dari mata pemirsa karena tidak pernah tersorot kamera. Saya berani
bertaruh, sebelum menyaksikan series ini mungkin orang-orang tidak akan pernah
terpikirkan bahwa penggantian peran di h- sekian proses itu bisa saja terjadi
bahkan menjadi suatu hal biasa. Adanya ekstras atau bahkan kru film yang
terluka karena kelalaian pihak-pihak
tertentu juga kerap terjadi di lapangan. Pun permintaan aneh bin macam-macam
dari artis pemeran utama bukan hanyalah omongan semata. It is real, hal ini digali
dari kejadian-kejadian nyata di lokasi syuting yang memang sengaja dimunculkan oleh
penulis. Isu-isu mengenai uang keamanan, konsumsi dan upah kru film yang sering
dibayar telat juga tak luput dari perhatian.
Mungkin dari
sekian banyak isu yang perlu jadi bahan evaluasi bersama adalah sikap produser
yang seakan hanya mementingkan rating dibanding kualitas film itu sendiri.
Semakin ke sini, visi untuk memberikan tontonan dengan kualitas yang bagus
mulai bergeser menjadi sebuah upaya untuk mengalih pundi-pundi rupiah
sebanyak-banyaknya. Salah satu yang paling menggangu adalah mulai masuknya
iklan di tengah-tengah tayangan baik secara visual mapun melalui parodi oleh bintang
iklan. Alih-alih fokus memperbaiki kualitas yang semakin menurun para sineas
lebih tertarik untuk meraup untung semata. Jika hal ini dibiarkan bukan tidak
mungkin genre ini akan semakin dipandang sebelah mata oleh para penikmat film.
Itulah tadi
beberapa pesan kritik untuk drama khusunya FTV dan Sinetron Indonesia dalam
series Drama Ratu Drama. Saat ini series ini masih berjalan dan akan tayang
setiap minggunya. Jadi, untuk kamu yang penasaran ingin mengetahui betapa
konyol dan mirisnya dunia persinetronan Indonesia bisa banget untuk melipir ke
paltfom aplikasi yang sudah ditunjuk.
Selamat
Menonton.
No comments: