Mengenal Lebih Jauh Sosok Jusuf Kalla Melalui Novel Athirah
Siapa presiden atau wakil presiden Indonesia yang paling
tekenal menurut anda? Beberapa dari anda pasti akan langsung dengan mudah
menyebut nama Soekarno, B.J Habibie atau Adam Malik dan Moh Hatta sebagai wakil
presidennya. Tak banyak yang mengenal sosok Jusuf Kalla selain daripada
posisinya yang pernah dua kali menjabat sebagai wakil presiden (Jusuf Kalla
adalah satu-satu wakil presiden Indonesia yang pernah menjabat dua kali sebagai
Wakil Presiden setelah era reformasi) atau pemilik perusahaan besar Kalla Grup.
Taukah anda jauh sebelum ia terkenal seperti sekarang dunia sudah terlebih
dahulu mengembleng mental dan jiwanya selama bertahun-tahun. Melalui Novel Athira yang ditulis oleh Alberthine
Endah yang juga sempat diangkat ke layar bioskop pada 2016 silam ini kita akan jauh lebih dalam mengenal sosok inspiratif yang satu ini. Beberapa diantaranya sudah sarjana
sastra rangkum sepertri berikut ini.
Lahir dari keluarga
poligami
Saat
usia Jusuf 14 tahun, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Ini adalah fase
terberat dalam hidupnya, terutama untuk Emma. Bahkan diceritakan dalam novel
Emma hampir selalu menangis setiap malam kalah suaminya harus kembali ke rumah
istri keduanya. Membaca novelnya seakan kita diajak untuk marah pada Emma dan
Jusuf yang justru diam saja saat bapaknya memutuskan untuk menikah lagi.
Alih-alih protes mereka semasa hidupnya bahkan tidak pernah bertanya alasan
yang sebenarnya mengapa bapaknya menikah lagi. Bayangkan, pasangan suami-istri
yang berjuang bersama-sama dari titik nol, membangun perusahaan bersama dan keluarga yang dipenuhi dengan rasa cinta ini kemudian harus diuji dengan adanya pernikahan kedua. Hati
wanita dan keluarga mana yang tak akan menjerit ketika mengalaminya. Pembaca
seakan diajak untuk melihat kebesaran hati Emma. Ia tetap menjadi istri tebaik
meski sudah tak lagi dinomor satukan. Ia
pernah jatuh dan sakit hati tapi kemudian rasa sakit hati itu menjadi energi
yang sangat besar untuk bangkit. Keadaan keluarga ini, keikhlasan dan kebesaran
hati menjadikan anak-anaknya tumbuh menjadi orang-orang yang kuat mental. Lahir dari keluarga yang tidak sepenuhnya harmonis tidak sepenuhnya membuat Jusuf dan adik-adiknya merasa menjadi orang yang kurang kasih sayang dan gagal. Ini yang mungkin bisa dicontoh oleh teman-teman yang mempunyai problem keluarga yang sama dengan Jusuf. Ketika orang tua kita hancur kita tidak harus ikut hancur.
"Mari bangkit. Kita hapus rasa sedih dan berat dari batin kita. Anggap Ayahmu khilaf. Tapi kita tak perlu merusak hidup kita." (Kutipan dialog Emma kepada Jusuf).
"Mari bangkit. Kita hapus rasa sedih dan berat dari batin kita. Anggap Ayahmu khilaf. Tapi kita tak perlu merusak hidup kita." (Kutipan dialog Emma kepada Jusuf).
Sudah punya toko sendiri
sejak usia 18 tahun.
Berbeda
dengan anak seusianya, ketika masa SMA Jusuf sudah mempunyai usaha sendiri
yaitu toko kelontong di Jalan Pelabuhan, Makasar. Ia mewarisi ilmu berdagang dari
bapak dan ibunya yang juga seoroang pedagang yang tangguh. Sejak kecil dia juga
dipercayakan untuk membantu bapaknya di toko. Ia sudah mahir pembukuan, alur
keluar masuk barang, cash bon dan lain-lainya sejak masih kecil. Hal ini
menjadikannya tumbuh sebagai seorang wirausaha yang sukses. Pada dasawrsa 60 an
ia bersama isrinya Mufida membangun perusahan besar PT. Bangun Karsa yang
merupakan cikal bakal Kalla Grup yang
bergerak di bidang insfraktuktur. Ia dipercaya membangun jalan-jalan besar
penghubung Sulawesi Selatan. Usahanya semakin berkembang tak kalah ia dipercaya
menjadi agen tunggal penyalur mobil toyoto di Sulawesi. Semua itu tak lain
karena kebesaran hati dan didikan Emma sewaktu ia kecil.
Pejuang cinta yang pantang
menyerah.
Pemasalahan Emma dan pernikahan
bapaknya yang kedua sedikit banyak menyita waktu remaja Jusuf. Selama hidupnya
ia tidak pernah terlihat berjalan dengan perempuan lain selain kelak bersama
istrinya Mufidah. Ini bukan berarti down
juan kita jelek perangai dan rupanya. Waktu SMP Jusuf sudah mengendari
skuter, yang pada waktu masih sangat jarang digunakan anak sekolah. Popularitas
ayahnya sebagai pedagang yang sukses banyak membuat hati para gadis kepincut. Ia
sangat paham bagaimana memposiskan seorang perempuan. Keadaan yang dialami
Emma, rasa sakit hati kepada bapaknya karena poligami menjadikanya takut untuk
melukai hati perempuan. Karena ia sangat paham bagaimana rasa sakitnya. Tapi
hati dan cintanya kemudian bertaut pada Mufidah. Kisah cinta Mufidah dan Jusuf
ini patut diabadikan dalam sebuah kisah paling romantis yang pernah ada.
Pasalahnya perjuangan cinta mereka tak kalah menguras perasaan ketimbang
cerita-cerita picisan di layar kaca. Butuh waktu hampir 5 tahun Jusuf
mati-matian mengejar Mufidah tapi tak pernah membuahkan hasil. Dari mulai
penolakan halus sampai terang-terangan. Ia seorang yang susah didekati.
Terlebih reputasi Jusuf sebagai anak seorang yang melakukan poligami sudah
sangat dikenal luas. Seorang Ayah manapun pasti akan khawatir jika kelak
menantunya akan melakukan hal yang sama kepada anaknya. Terlebih Mufidah sudah
dijodohkan. Membaca novel ini mengajarkan kepada kita bahwa mendapatkan seseorang yang istimewa harus
melewati jalan yang terja dan ketika sudah mendapatkannya pantang bagi kita
untuk menyia-yiakannya.
Nah, itu tadi beberapa catatan dari
sarjana sastra tentang beberapa hal yang belum banyak diketahui orang tentang
Pak Jusuf Kallah. Semoga kita dapat mencontoh hal-hal baik yang ada pada diri
beliau. Manusia itu memang tidak ada yang sempurna tapi untuk menjadi orang
yang baik tidak perlu menunggu sampai kita tutup usia. J
Mengenal Lebih Jauh Sosok Jusuf Kalla Melalui Novel Athirah
Reviewed by Sarjana Sastra
on
00:53
Rating:
No comments: