Seorang Laki-laki yang Menemukan Cinta melalui Sebatang Cokelat
Garry
tak pernah mengerti mengapa sampai di hampir ujung usianya iatakjuga menemukan
seorang wanita yang dapat dijadikan pendamping hidupnya. Bukan ia tidak
mengerti cinta, tapi kepada orang-orang ia tentu tak akan mau bercerita bahwa
ia pernah mencintai istri kakaknya sendiri. Barangkali kalau tidak karena kakaknya
memberi bogem karena ketahuan telah
bercumbu dengan isterinya, ia mungkin akan tetap mengejar-ngejar perempuan itu.
Dia juga tentu tidak akan mau bercerita kepada siapapun bahwa diam-diam ia
mengagumi ibunya sendiri. Ahh, adakah yang
salah dengan cinta ? Salahkah cinta mempertemukan dayang Sumbi kepada
Sangkuriang kekasihnya ? Nyatanya, oleh sistem yang dibuat manusia, cinta yang
sedemikian itu dianggap tidak benar, salah, bahkan ada yang mengatakan sebuah
cinta terkutuk. Benarkah cinta bisa mengutuk ?
“Pergilah
kau ke sebuah pabrik cokelat di ujung lembah sana, konon katanya ada cokelat
legendaris yang dapat mengabulkan segala permintaanmu !mungkin kau akan
mendapatkan pentunjuk. “ Ungkap tetua desa memberikan saran kepada laki-laki itu.
Maka
sejak saat itu diketahui laki-laki itu mengabdikan dirinya kepada pabrik
cokelat di ujung lembah sana. Setiap pagi dan petang ia pergi berangkat ke
pabrik itu bergabung bersama puluan orang lainya untuk mengaduk cokelat.
Belakangan diketahui orang-orang itu juga sama seperti dirinya, mengharapkan
coklelat legendaris itu. Waktu bergulir begitu cepat, ia bahkan tak ingat lagi
kapan ulang tahunya yang terakhir entah 39 atau 43, yang jelas bersama
cokelat-cokelat itu waktu seakan dapat sejenak dilupakan atau bahkan sampai
benar-benar lupa.
Seiring
dengan berjalannya waktu satu persatu pekerja pabrik mulai meninggalkan pabrik
cokelat karena cokelat legendaris itu ternyata hanya mitos belaka. Banyak
diantara mereka kecewa karena telah menghabiskan berpuluh tahun lamanya hanya
demi sebuah cokleat yang tak jelas keberadaanya. Namun tidak dengan Garry,
laki-laki itu masih tetap percaya bahwa cokelat legendaris itu benar-benar ada.
Bertahun-tahun hidup bersama cokelat setidaknya membuatnya memiliki naluri
seperti cokelat. Urat dan detak jantungnya sudah dipenuhi dengan cokelat, ia
bisa merasakan bahwa cokelat legendaris itu memang benar-benar ada di sana.
Hingga
suatu hari mesin pengaduk colekat itu mati, ada sebatang cokelat yang menganjal
gerigi pada mesin itu sehingga membuatnya tak bisa berputar seperti biasanya.
Aneh, hanya karena sebatang cokelat yang tak lebih besar dari kontak pensil, mesin
pengaduk raksasa itu jadi mati.
“Ahh,
jangan-jangan ini yang mereka sebut sebagai cokelat legendaris itu.” Pikir
Garry sewaktu melihat cokelat yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Ya,
cokelat itu memang berbeda, Garry tidak pernah merasa membungkus cokelat itu,
bahkan ia tak bisa menggenali kertas pembungkus pada cokelat yang ada
dihadapnnya sekarang. Tidak salah lagi, itu adalah cokelat legendaris yang
sering dibicarakan orang-orang di luar sana. Maka diambillah cokelat itu, namun
betapa terkagetnya ia ketika tetua desa yang ia temui beberapa tahun silam itu
tiba-tiba kembali muncul di hadapanya seperti Jin botol yang keluar ketika
tutupnya terbuka.
“Cokelat
legendaris itu hanya akan ada pada orang yang mempercayainya, Selamat anak
muda, kau berhak untuk mendapatkan cokelat legendaris itu.“Ucap laki-laki itu
dengan senyum ramah, sebelum kembali menghilang ia juga sempat berpesan.
“Kau
bisa mendapatkan tiga permintaan dengan mengigit bagian ujung cokelat, pada
gigitan ketiga cokelat itu akan hilang. Maka pergunakan kesempatan itu dengan
sebaik-baiknya.”
Setelah
mengucapkan terima kasih dan tanpa membuang waktu, Garry langsung membuka
cokelat itu dan kemudian membuat permintaan pada gigitan pertama. Meski agak
sedikit gugup dan meragu, dengan keyakinan penuh ia mengucap sebuah harapan.
“Cokelat
legendaris, aku ingin kau tunjukkan kepadaku jalan kepada cinta sejatiku.”
Dengan
mata yang masih berbinar-binar ia mencoba untuk memejamkan mata, berharap
ketika ia membuka mata seorang wanita cantik tiba-tiba hadir dihadapnya sebagai
sosok cinta sejatinya.Ia menghitung satu sampai tiga, namun ketika ia membuka
mata tak ada satu orang pun yang datang. “Ah, mungkin hitunganku kurang lama,”
Pikirnya. Maka ia mulai menghitung satu sampai sepuluh, namun sampai hitungan
keseratus ia juga tak mendaptkan gadisnya. Nyatanya, sampai kemilau jingga
menyapa langit kotatak ada satu orang pun yang datang, hanya seekor anjing Akito inuyang tak henti-hentinya menggongong
di kakinya yang dari tadi meminta untuk diperhatikan.
“Ohhh,,
kau kah cinta sejati itu anjing manis, baiklah akan ku bawa pulang kau dan
kujadikan istri.” Dengan senyum ramah laki-laki itu mengendong anjingnya dengan
penuh kasih, yang dipangkuanya itu mengonggong lebih keras. “Haaa, apa, kau
tidak mau kujadikan istri ?” Ucap laki-laki itu dengan mendekatkan telinganya,
seakan –akan anjing itu bisa berbicara. “Baik-baik, aku tidak akan memaksa.
Tapi kau harus menemami pak tua ini menemukan cinta sejati, Setuju !”Ucapnya
dengan getir canda.
Hari-hari
berikutnya orang-orang akan dapat melihat laki-laki itu selalu berpergian
dengan anjingnya. Dimana ada laki-laki itu anjingnya selalu mengkuti di
belakang. Hari itu juga laki-laki itu memutuskan untuk menggunakan
permintaannya yang kedua. Dengan disaksikan anjingnya, ia mengigit ujung
cokelat dan membuat permintaan kedua.
“Cokelat
legendaris, aku ingin kau tunjukan dimana rumah cinta sejatiku.” Ucap laki-laki
itu dengan sangat teramat mantap.
Anjing
yang berada di bawa kakinya itu kembali mengonggong, berusaha mengamini
permintaan tuanya. Anjing pintar itu kemudian berlari dan lekas pergi
meningalkan tuanya.
“Hey,,
mau ke mana kau?” Teriak laki-laki itu ketika melihat anjingnya pergi.
“Aku
tunggu kau di sini sampai sore ya, kau jangan lupa pulang.” Ucap kembali
laki-laki itu,
Sambil
menunggu anjingnya kembali ia akan menunggu cinta sejatinya datang ke tempat
itu sampai seharian penuh. Atau jika cinta
sejatinya itu memang tidak bisa datang, ia masih mau menunggu keajaiban yang
dapat mengantarkannya menuju tempat cinta sejatinya berada. Barangkali ada
kupu-kupu ajaib yang bisa menunjukkan jalan dan arah menuju rumah cinta
sejatinya, Apapun itu ia bertekad menunggunya sampai sore.
Tidak
jauh berbeda dengan permintaan pertama, sampai hari menjelang sore pun tak ada
seorang pun yang datang. Kupu-kupu ajaib yang dikabarkan menunjukkan jalan
menuju cinta sejatinya tak kunjung juga menunjukkan batang hidungnya. Laki-laki
itu mulai resah, penantiannya sepanjang hari dan sepanjangan hidupnya itu akan
kembali sia-sia. Ia merogo sebatang cokelat yang ada kantung sakunya dan mulai
mengeluarkannya.
Gigitan
terkahir, sudah sangat sore hari itu. Tapi laki-laki itu memutuskan untuk
mengakhiri penantiannya. Membuat sebuah pemintaan terakhir dan kembali hidup
seperti semula. Meski permintaannya tidak terwujud setidaknya ia bisa
melepaskan diri dari pengharapan tentang cinta sejati. Biar saja, sehabis ini
ia bisa menghabiskan seluruh hidupnya di pabrik cokelat seperti semula dengan
dan tanpa lagi mengharapkan cinta sejati. Ia pasti bisa hidup jauh lebih
bahagia lagi setelah ini.
Ia
pandangi kembali gigitan terakhir pada cokelat itu. Ia berusaha menguatkan
tekadnya, dibukanya bungkus cokelat itu dan dimasukkan gigitan terakhir cokelat
itu ke dalam mulutnya Sambil memejamkan
matanya, ia ucapkan kalimat permintaan terakhir.
“Cokelat
legendaris, jika memang aku tak bisa bertemu dengan cinta sejatiku. Maka tolong
buat aku bisa melihat siapa cinta sejatiku meski hanya dalam mimpi. Aku mohon ,
! Sekali saja, sekali seumur hidupku, sekali untuk penantian panjang ini. Aku
mohon. ! ” Air matanya jatuh saat kata terakhir selesai diucapkan.
Lamat-lamat
sebuah bayangan muncul dalam benak laki-laki itu, persis seperti apa yang
diucapkannya, ia bisa melihat sosok perempuan dalam bayangan itu, seroang
perempuan yang cantik, angun dengan bunga tulip putih di tangannya. Wanita itu
juga mengarahkan senyum manis persis ke arah laki-laki itu.Ia tau senyuman
manis itu untuknya karena memang tidak ada orang lain disana. Ia kemudian
membalas senyuman wanita itu, sebuah senyuman yang mungkin tak lagi ia ingat
kapan terakhir menggunakannya. Tak lupa wanita itu juga memberikan bunga tulip
putih itu kepadanya, meletakkanya di saku bajunya. Bagai kabut asap dia
kemudian melayang dan hilang.
“Terima
kasih.” Ucap laki-laki itu dengan haru besar ketika benar permintaannya kali
ini dapat terkabulkan.
Belum
luntur senyuman dari bibirnya, iakembali dikejutkan dengan suara anjingnya yang
sudah ada di bawa kakinya. Terpaksalah ia membuka mata, terkujutlah ia ketika
dihadapannya sekarang seorang perempuan cantik yang ada dalam bayangan nya tadi
muncul perisis di hadapanya, tangan perempuan itu mengapit tali pegangan anjing
yang terhubung pada leher anjing yang ada di bawahnya.
“Boleh
saya duduk Tuan ?”Ucap perempuan itu,
“Silahkan.”
Jawab ia dengan agak sedikit gugup.
“Saya
pemilik anjing ini, beberapa hari belakangan ini dia tidak pulang. Saya sering melihat tuan mengendong anjing
saya. Saya senang tuan menjaganya dengan baik.”
“Oh,
ya sama –sama.”
“Bunga
tulip untuk saya?” Ucap tiba-tiba perempuan itu.
“Haa..?”
Laki-laki itu terheran seketika kata itu diucap. Perempuan itu menunjuk
sekuntum bunga dalam saku baju laki-laki itu.
Diambilnya tulip putih dalam sakunya dan diberikan kepada perempuan
itu.”
“Bunga
kesukaan saya.” Ujarnya sembari beberapa kali mencium kelopak putih pada bungga
itu.
Meski
agak sedikit binggung laki-laki itu tetap berusaha mengangguk, dirogohnya saku
kantong celananya, ada sebatang cokelat di sana. Diberikan yang sebatang itu
kepadanya.
“Kau
mau cokelat delvi ?”Ujar laki-laki itu menawarkan.
“Dari
mana tuan tahu nama saya?”
“Saya
dapat melihat dengan jelas gambar gunungnya di sana.”
Meski
agak sedikit bingung mereka berdua akhinya tertawa. Sudah sangat sore hari itu.
Kemilau jingga pada langit di ujung barat kota itu hampir habis. Sementara
anjing yang berada di bawa kaki mereka
tak henti-hentinya mengonggong.
Seorang Laki-laki yang Menemukan Cinta melalui Sebatang Cokelat
Reviewed by Sarjana Sastra
on
01:48
Rating:
No comments: